Bitcoin Melonjak ke $150K? Peluang dan Risiko yang Perlu Diketahui Tahun Ini!

4 minutes reading
Wednesday, 11 Jun 2025 02:54 0 1 Redaksi

Diskusi hangat muncul di kalangan analis pasar mengenai potensi lonjakan harga Bitcoin yang diperkirakan bisa menembus angka $150.000 sebelum tahun ini berakhir. Perkiraan ini bukan tanpa alasan; sejumlah indikator menunjukkan bahwa aset kripto terbesar di dunia ini tengah berada di jalur penguatan signifikan. Salah satu faktor utama yang mendorong optimisme ini adalah peningkatan signifikan dalam minat institusional terhadap Bitcoin.

Sejak awal tahun 2025, tercatat aliran dana institusional sebesar $5,99 miliar masuk ke produk ETF kripto, yang mencerminkan kepercayaan yang tumbuh dari pelaku pasar besar terhadap prospek jangka panjang Bitcoin. Kehadiran ETF kripto yang semakin diterima secara global juga turut memudahkan investor institusional dalam mendapatkan eksposur terhadap aset digital ini secara lebih aman dan teregulasi. Fenomena ini memberi tekanan positif terhadap harga, sekaligus meningkatkan likuiditas pasar kripto.

Selain itu, kondisi makroekonomi global turut memperkuat potensi kenaikan harga Bitcoin. Beberapa analis memproyeksikan adanya pelemahan nilai dolar AS dalam beberapa bulan mendatang, didorong oleh kebijakan moneter yang lebih longgar dan meningkatnya ketidakpastian geopolitik. Dalam konteks ini, Bitcoin kembali diposisikan sebagai aset lindung nilai (safe haven), mirip seperti emas, yang diminati investor ketika nilai mata uang fiat mulai tergerus.

Dengan kombinasi antara minat institusional yang terus menguat dan tekanan terhadap dolar AS, banyak pengamat pasar yang melihat skenario harga Bitcoin mencapai $150.000 bukan lagi sekadar spekulasi liar. Meskipun volatilitas tetap menjadi risiko utama, sentimen pasar saat ini tampak lebih berpihak pada tren kenaikan yang berkelanjutan, setidaknya untuk jangka menengah. Namun demikian, para investor tetap diimbau untuk berhati-hati dan memperhatikan dinamika pasar secara menyeluruh sebelum mengambil keputusan investasi.

Harga Bitcoin (9/6) mencatatkan pencapaian signifikan dengan sempat menembus level $110.000. Kenaikan ini dianggap sebagai sinyal kuat bahwa tren bullish masih mendominasi pasar kripto, seiring meningkatnya minat investor dan sentimen positif terhadap aset digital ini. Lonjakan harga tersebut memperkuat keyakinan bahwa Bitcoin berada dalam fase pertumbuhan yang menjanjikan di tengah dinamika ekonomi global.

Kendati demikian, sejumlah analis pasar mengingatkan bahwa perjalanan menuju harga yang lebih tinggi tidak akan mulus. Risiko volatilitas yang masih tinggi, potensi perubahan kebijakan regulasi di berbagai negara, serta tekanan jual dari para penambang pasca-halving menjadi faktor yang bisa menghambat laju reli ini. Dalam konteks teknikal, level support di kisaran $103.000 dipandang sebagai titik kritis; jika harga mampu bertahan di atas level ini, tren kenaikan kemungkinan besar akan tetap terjaga.

Meski terdapat berbagai tantangan, sebagian pelaku pasar tetap mempertahankan pandangan optimis terhadap pergerakan Bitcoin ke depan. Mereka menilai bahwa fundamental pasar kripto saat ini jauh lebih kuat dibandingkan siklus sebelumnya, ditandai dengan meningkatnya partisipasi institusional dan infrastruktur pasar yang lebih matang. Bagi para investor jangka panjang, fluktuasi jangka pendek dinilai sebagai bagian alami dari perjalanan menuju harga yang lebih tinggi.

Beberapa analis membandingkan dinamika harga Bitcoin saat ini dengan lonjakan harga emas pada awal 2000-an, di mana terjadi pola breakout yang serupa dan menandai dimulainya tren kenaikan jangka panjang. Analogi ini digunakan untuk menggambarkan kemungkinan bahwa Bitcoin tengah memasuki fase pertumbuhan baru, didukung oleh kondisi pasar dan faktor teknikal yang mendukung. Perbandingan ini memberikan konteks historis yang menarik bagi para investor yang mempertimbangkan potensi jangka panjang aset digital ini.

Salah satu analis teknikal, Tony Severino, mengidentifikasi pola grafik yang dikenal sebagai “bull flag” dalam pergerakan harga Bitcoin belakangan ini. Menurutnya, pola ini berpotensi mendorong harga Bitcoin menembus level psikologis $150.000 jika momentum positif tetap terjaga. Pola ini secara historis sering menjadi sinyal kelanjutan tren naik yang kuat, dan saat ini menjadi perhatian utama bagi pelaku pasar yang mengandalkan analisis teknikal untuk membaca arah pergerakan selanjutnya.

Dari sisi analisis on-chain, Axel Adler Jr. menyoroti indikator penting berupa rasio NUPL (Net Unrealized Profit/Loss) terhadap MVRV (Market Value to Realized Value). Ia menyatakan bahwa jika rasio gabungan ini berhasil menembus dan bertahan di atas level 1.0, maka Bitcoin diperkirakan telah memasuki “zona pemicu” baru. Zona ini sebelumnya menjadi penanda awal dari lonjakan besar harga pada tahun 2017 dan 2021. Berdasarkan pola tersebut, Adler memperkirakan potensi kenaikan harga Bitcoin hingga ke kisaran $150.000–175.000, selama kondisi pasar tetap mendukung.

Pergerakan Saham Amerika Serikat, Aset Kripto, dan Emas Digital saat ini bisa kamu cek di aplikasi Nanovest. Jika kamu tertarik untuk mulai berinvestasi di Aset Kripto, Nanovest dapat menjadi pilihan kamu untuk mulai berinvestasi dan eksplor koin kripto lainnya, sebuah aplikasi investasi saham & kripto yang terpercaya dan aman yang dapat menjadi pilihan terbaik bagi para investor di Indonesia. Bagi para investor yang baru ingin memulai berinvestasi tidak perlu khawatir karena, Karena cuma di aplikasi ini aset kamu terproteksi dari risiko cybercrime dengan Asuransi Sinarmas. Bagi para penggiat investasi yang ingin menggunakan Nanovest, aplikasi ini sudah tersedia di Play Store maupun App Store Anda.

Artikel ini juga tayang di vritimes

Featured

Recent Comments

No comments to show.
LAINNYA